Sabtu, 29 September 2018

Gempa Tanpa Jeda

0

Gempa Tanpa Jeda
Nurul Sakinah Bayti, S. Hut. (Wirausaha tinggal di Cepu)

Belum kering ingatan kita dengan kejadian gempa yang menimpa Pulau Lombok. Hari Jumat, 28 September 2018 tersiar kabar gempa mengguncang Kota Palu dan Kabupaten Donggala.

Sejumlah gempa susulan terus terjadi di kawasan tersebut hingga Jumat malam.Tercatat setidaknya ada 13 gempa dengan kekuatan di atas magnitudo 5 sejak pukul 14.00 WIB hingga 21.26 WIB.(www.kompas.com)

Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Kota Palu, Sulawesi Tengah, meningkat menjadi 384 orang.

Selain ratusan korban meninggal, menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tercatat 29 orang hilang dan 540 luka berat. (www.kompas.com)

Potensi Besar Gempa

Indonesia berada di wilayah yang berpotensi gempa. Menurut para ahli geologi, wilayah Indonesia memang sangat berpotensi terjadi gempa bumi karena posisinya yang berada di pertemuan tiga lempeng utama dunia, yaitu Eurasia, Indoaustralia dan Pasifik.

Wilayah Indonesia juga sangat kaya dengan sebaran patahan aktif atau sesar aktif. Ada lebih dari 200 patahan yang sudah terpetakan dengan baik dan masih banyak yang belum terpetakan sehingga wajar jika wilayah Indonesia dalam sehari lebih dari 10 gempa yang terjadi.

Sejumlah patahan aktif tersebut adalah patahan besar Sumatra yang membelah Aceh sampai Lampung, sesar aktif di Jawa, Lembang, Jogjakarta, di utara Bali, Lombok, NTB, NTT, Sumbawa, di Sulawesi, Sorong, dan di Kalimantan.

Terlepas karena faktor alam, bijak kiranya peduduk negeri ini merenungkan setiap sapaan lembut dari Dzat Yang Menciptakan Hidup. Apakah gerangan yang menyebabkan gempa selalu terjadi? Apakah banyak kemaksiatan yang merajalela? Atau bahkan kemaksiatan itu dilegalisai oleh negara dalam bentuk aturan?

Mengambil Pelajaran

Peristiwa alam yang mengguncang negeri ini, bukan hanya dalam hitungan tahun, namun lebih sering hitungan hari. Belum selesai penanganan dampak psikologis akibat bencana Lombok. Sudah muncul bencana baru yang terjadi di Kabupaten Palu dan Donggala.

Saat melihat kemaksiatan terang-terangan terjadi di negeri ini. Kasus kriminalisasi ulama yang tak kunjung usai. Pembubaran acara pengajian dengan dalih penjagaan terhadap NKRI. Adudomba sesama kelompok Islam dengan sangat gamblang. Bahkan skenario mengkotak-kotakan umat Islam dengan label terorisme, radikal dan moderatpun menimpa rakyat negeri ini.

Kemaksiatan dalam sistem kehidupanpun, juga menjadi pemandangan harian. Miras yang nyata haram, diijinkan demi pendapatan daerah. Riba yang nyata berdosa, dilegalkan dengan dalih ekonomi rakyat. Penjualan aset rakyat kepada perusahaan swasta dan asing yang dampaknya rakyat tidak bisa menikmati kelayaan sumber daya alam negeri ini. Dan segudang masalah yang menumpuk, yang tak kunjung ada solusi.

Banyak pelajaran hidup yang bisa diambil atas setiap kejadian. Berhenti meratapi musibah dan bencana yang datang, berhenti menyalahkan Allah SWT yang telah menimpakan musibah ini. Evalusi dan intropeksi diri adalah langkah terbaik atas setiap musibah yang terjadi. Memperbaiki diri seraya meningkatkan ketundukan kepada Dzat Yang Maha Mengatur. Inilah hikmah terbaik yang bisa diambil atas setiap musibah.

Sekala negara juga harus berkaca, apakah aturan yang dibuat sudah tunduk kepada perintah Allah SWT atau sebaliknya. Saat aturan negara dibuat berdasar akal manusia dan mengesampingkan aturan Allah, saat itulah Allah SWT murka terhadap kita.

Sebagaimana firman Allah SWT: Artinya :”Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar).” (T.Q.S. Ar Ruum : 41)
Ketundukan totalitas menjadi kunci pembuka rahmat Allah SWT. Keimanan yang kuat dalam dada pondasinya. Dan ketaatan terhadap syariatNya adalah buahnya.


Kamis, 27 September 2018

Derita Tak Terhingga

0

Derita Tak Terhingga

Oleh : Nurul Sakinah Bayti, S.Hut (Member Developer Property Syariah Cepu)

Ada orang kaya, asetnya banyak. Dimana-mana ada. Sawahnya hektaran. Rumahnya banyak. Kendaraan sering gonta-ganti. Intinya dia orang kaya. Namun anehnya, orang kaya ini hidup kesehariannya dengan hutang, hutangnya pake riba lagi. Untuk makan ngutang. Bayar anak sekolah ngutang. Berobatpun ngutang. Pokoknya serba ngutang. Gimana ya rasanya jadi orang kaya tapi banyak hutang?

Sedikit demi sedikit hutang orang kaya ini menumpuk. Karena hutang riba. Untuk bayar bunga/ribanya saja sudah ngos-ngosan. Apalagi bayar pokoknya.

Karena kesandung hutang yang jumlahnya trilyunan, orang kaya ini pun punya siasat mengambil hutang baru. Namun hutang barunya itu dipakai untuk menutup hutang yang lama. Begitu seterusnya dia lakukan. Gali lubang terus, eh belum ditutup sudah gali lagi. Alamat lubangnya semakin dalam.

Saking buntu otaknya, akhirnya dia jual tanahnya yang hektaran. Rumah megahnya. Kendaraanpun sudah tak punya. Tapi orang kaya ini belum bisa menyelesaikan hutang-hutangnya yang banyak itu. Bahkan hutangnya seolah tak berkurang.

Bagaimana jadinya kalo orang kaya itu adalah negeriku tercinta. Tercatat hutangnya sampai saat ini  Rp 5.171 Trilyun. Negeri yang kaya raya. Gemah ripah loh jinawi. Dari sabang sampai merauke kekayaan alamnya melimpah. Hutannya terluas di dunia. Hasil tambangnya juga terbesar di dunia. Batubara, Tembaga, Besi bahkan gunung emas pun negeri ini punya.

Bagaimana nasib rakyat? Menjadi pemandangan harian ketika melihat orang miskin, pengangguran dan gelandangan. Masalah pelajar tawuran, pengedaran narkoba bahkan judi dan miras jadi tontonan. Kasus kriminalalitas meningkat, mulai dari pembunuhan, perkosaan sampai perampasan. Miris sekali kalo dirasakan.

Sisi lain, banyak pejabat korupsi. Ada juga pejabat yang hobi berpestaria. Anggota dewan tertangkap basah kasus suap. Seolah pemandangan biasa.

Negeri kaya, namun rakyat miskin? Sumberdaya alam melimpah, tapi tak terjamah. Kekayaan banyak, namun habis terkuras. Ada apa negeriku tercinta?

Iya, salah urus negeriku ini. Aturan dibuat oleh manusia. Saat aturan ada, hanya sebagai formalitas. Seolah bagus aturannya, namun sulit diterapkan. Itulah aturan manusia yang pasti banyak kelemahan dan kekurangannya.

Terlebih saat yang berkuasa tak punya kapabilitas mengurus negara. Lebih mementingkan diri dan kelompoknya. Abai terhadap urusan rakyatnya. Maka kehancuran semakin nyata. Bahkan di depan mata.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi.” Ada seorang sahabat bertanya; ‘bagaimana maksud amanat disia-siakan? ‘ Nabi menjawab; “Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu.” (BUKHARI – 6015)

Kembali kepada aturan Pencipta, menjadi langkah terbaik untuk menyelamatkan negeri ini. Aturan dari Dzat yang Maha Mengetahui yang terbaik untuk manusia. Aturan yang tidak akan pernah salah, karena berasal dari Dzat Yang Maha Benar. Iya, hanya aturan Allah saja yang akan melepaskan negeri ini dari derita nestapa. 

Rabu, 26 September 2018

Benci Tapi Cinta

0

#YEEH_YukEmakEmakHijrah 10

Benci Tapi Cinta

Sama Kaos TAKUT
Sama Topi TAKUT
Sama Bendera TAKUT
Sama Tagar TAKUT
Sama Tauhid TAKUT
Sama Khilafah TAKUT
Sama HTI TAKUT
.
.
Katanya elekstabilitasnya paling tinggi ?
.
.
Katanya surga dan neraka udah jadi hak paten, kok masih takut ?
.
.
Jangan-jangan, piye toh ? 😁 (sumber : instagram@media pembebas)

Pernah dengar berita pembubaran pengajian UAS (Ustadz Abdul Shomad) di Jepara kan mak? Katanya gegara ada salah satu panitianya pake kaos kalimat tauhid, laa illaha illallah. Kata mereka, pengajian ini dibubarkan karena ditunggangi HTI. Loh kok bisa? Iya, mereka pakai atributnya yang biasa dipake HTI.

Lanjut mereka yang ngeyel memang ingin ngebubarin. Kalo tulisan la illaha illallah memang benar kalimat tauhid. Tapi tulisan di kaos yang digunakan salah seorang panitia itu memang biasa dikenakan orang-orang HTI. Walah, ketahuan mengada-ada nih😬 Bener-bener jian🤔

Serasa mereka memang gak bisa move on dari HTI. Padahal sering  bubarin pengajiannya loh. Loh kok begitu cintanya, eh maksudnya bencinya ama HTI😅 Hati-hati loh, kata orang cinta dan benci itu beda tipis😄

Setahu saya ya mak, kalimat tauhid yang selama ini sering digunakan sebagai atribut orang-orang HTI itu kan milik umat Islam. Kalimat itu bertuliskan la ilaha ilallah, muhammadur rosulullah. Ini kan kalimat tauhid sebagai persaksian kita bahwa tiada illah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Lah kok dituduh hanya milik HTI? Lah memang yang menuduh situ agamanya apa sih?😄 gagal move on nih orang.

Yuk kenal sedikit tentang atribut kalimat tauhid ini. Umat Islam mempunyai bendera. Dalam bahasa Arab, bendera sebut dengan liwa’ atau alwiyah (dalam bentuk jamak). Istilah liwa’ sering ditemui dalam beberapa riwayat hadis tentang peperangan. Jadi, istilah liwa’ sering digandengkan pemakaiannya dengan rayah (panji perang).

Istilah liwa’ atau disebut juga dengan al-alam (bendera) dan rayah mempunyai fungsi berbeda. Dalam beberapa riwayat disebutkan, rayah yang dipakai Rasulullah saw berwarna hitam, sedangkan liwa’ (benderanya) berwarna putih. (HR Thabrani, Hakim, dan Ibnu Majah).

Rayah dan liwa’ sama-sama bertuliskan La ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah. Pada rayah (bendera hitam) ditulis dengan warna putih, sebaliknya pada liwa’ (bendera putih) ditulis dengan warna hitam. Rayah dan liwa’ juga mempunyai fungsi yang berbeda. Rayah merupakan panji yang dipakai pemimpin atau panglima perang. Rayah menjadi penanda orang yang memakainya merupakan pimpinan dan pusat komando yang menggerakkan seluruh pasukan.

Makanya ayoklah ngaji, jangan mudah terprovokasi. Apalagi memprovokasi orang-orang untuk membenci. Kalo memang masih merasa saudara, mendekatlah. Jangan mudah diadudomba. Jangan mudah terpecah belah. Umat islam sendiri yang rugi. Kalo seperti ini terus, kapan umat Islam majunya.

Satu hal yang paling ditakuti musuh-musuh Islam adalah ketika umat bersatu. Bahu membahu mencerdaskan umat. Mengajak umat untuk memperbaiki diri, keluarga dan masyarakat dengan aturan Islam. Sehingga Islam akan dirindukan untuk diterapkan dalam kehidupan. InsyaAllah Islam akan berjaya kembali dengan izinNya.

Ilmu Yang Bermanfaat

0

# YEHH 09_YukEmakHijrahHijrah


Ilmu yang Bermanfaat

Masih semangat belajar ya mak💪 Eh mak, ada yang bilang semakin banyak belajar, akan semakin banyak tahu. Nah kalo udah tahu, akan makin banyak kewajiban yang dijalankan. Trus ada emak-emak yang punya pola pikir, mending gak usah belajar, kan gak banyak tahu, akhirnya jadi gak wajib. Gawat tujuh turunan nih😇

Gini deh mak, terus terang saja. Emak pengin jadi orang pinter ato bodoh? Emak pengin jadi orang 'alim (orang yang berilmu) atau ahli ibadah? Bagaimana mungkin akan beramal banyak, sementara gak tahu ilmunya. Padahal ketika orang berilmu, dia akan lebih mengetahui dan memahami makna diri, makna hidup untuknya. Dengan berilmu akan lebih menjaga dirinya dari perbuatan-perbuatan yang hina dan tercela.

Ilman nafi'an (ilmu yang bermanfaat), menjadi salah satu bagian amal yang tidak akan terputus ketika diamalkan. Sekalipun orangnya sudah meninggal, namun saat ilmu itu ditularkan kepada orang lain, maka amalnya akan terus mengalir padanya. Pepatah bilang, gajah mati meninggalkan gading. Nah ketika orangnya sudah tiada, namun ilmunya akan tetap diamalkan orang. Ilmu yang bermanfaat loh mak. Ilmu yang semakin membawa kebaikan diri, masyarakat dan bangsa. Ilmu yang semakin mendekatkan diri dengan Pencipta, Alloh SWT.

Mak, pernah dengar gak? Kenapa setan lebih takut kepada ahli ilmu, ketimbang ahli ibadah. Iya karena ahli imu saat beribadah dia akan lebih banyak tahu ilmunya. Ibadahnya gak sembarangan. Dengan ilmunya dia lebih mengetahui mana ibadah yang diperintahkan, mana yang dilarang. Dengan ilmunya dia lebih mengetahui mana yang halal dan haram. Mana yang wajib dan sunnah. Jadi orang yang berilmu akan punya kedudukan lebih tinggi ketimbang ahli ibadah. Makanya setan akan takut pada ahli ilmu.

Banyak ayat yang menerangkan keutamaan orang yang berilmu. Diantarnya "Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al-Mujadalah [58] ayat 11)

 “Katakanlah (Wahai Muhammad!): ‘Adakah sama orang-orang yang berilmu dengan orang-orang yang tidak berilmu?’”. (QS. Az-Zumar: 9)

Rasulullah SAW bersabda, "Keutamaan ahli ilmu atas ahli ibadah adalah seperti keutamaanku atas orang yang paling rendah di antara kalian." Setelah itu beliau melanjutkan, "Sesungguhnya Allah, para malaikat, para penduduk langit dan bumi, bahkan semut di lubangnya, dan para ikan mendoakan pengajar kebaikan pada manusia." (HR At-Turmidzi).

Semoga uraian singkat ini, jadi penyemangat untuk tetap belajar mencari ilmu ya mak. Karena menuntut ilmu ini wajib, yuk mak kita saling menyemangati😍 Hamasah mak💪

Minggu, 23 September 2018

Abai, Allah Mengaharamkan Surga

0

# YEHH 08_YukEmakHijrahHijrah

Abai, Allah Mengharamkan Surga

Seolah tabu kalo emak-mak ngomong politik. Eh, jangan ngomong politik. Masalah itu kan udah diurusi sama wong duwuran (orang atasan). Bagian kita ngikut aja. Kan udah ada tugasnya masing-masing. Mending kita ngurusin diri kita sendiri. Memperbaiki diri.

Pernah gak mak, mendengar omongan itu. Pastinya sering ya mak😄. Banyak para emak yang gak mau kalo diskusi seputar urusan pemerintah/penguasa. Terlebih gak berani mengkritik kebijakan pemerintah. Padahal hatinya dongkol juga sih. Karena cabe mahal. Telor mahal. BBM mahal. Dolar naik. Eh, saat panen raya. Malah harga gabah mrosot. Tapi kok pemerintah masih sering impor beras ya? Padahal pasokan beras di lumbung alias di bulog menumpuk banyak. Loh, di mana nalarnya🤔

Mak, ngomong politik itu penting. Karena politik itu bagian dari Islam. Termasuk urusan kita juga. Bagian dari segala sesuatu yang wajib diriayah (diurus) oleh negara. Dalam Islam peran pemerintah adalah pelayan yang wajib mengurusi urusan rakyatnya. Pemerintah bertanggungjawab jika ada rakyat yang kelaparan. Banyak rakyatnya yang miskin. Banyak yang jadi pengangguran. Pemerintah harus mengurusi urusan rakyat. Dan urusan-urusan riayah yang lainnya. Pengabaian pemerintah terhadap riayah rakyat. Adalah kemaksiatan, alias dosa besar. So emak-emak wajib mengingatkan pemerintah yang lalai bin abai terhadap urusan rakyat ini.

Nasehat nabi Saw, Dari Abu Ya’la Ma’qil bin Yasar ra. ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Seorang hamba yang diberi Allah kepercayaan memimpin rakyatnya, dan dia mati dalam keadaan menipu rakyat, pasti Allah mengharamkan surga baginya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Maryam al-Azdiy ra, ia berkata kepada Mu’awiyah ra: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Siapa saja yang diberi kekuasaan oleh Allah mengurusi umat Islam, sedang ia tidak memperhatikan kedukaan dan kemiskinan mereka, maka Allah tidak akan memperhatikan kepentingan, kedukaan dan kemiskinannya pada hari kiamat. Kemudian Mu’awiyah mengangkat seseorang untuk mengurusi segala kepentingan manusia.” (HR Abu Daud dan Tirmidzi)

Nah mak, banyak dalil yang menerangkan wajibnya penguasa meriayah urusan rakyat. Wajib bagi penguasa memperhatikan segala kebutuhan rakyat. Dan abainya penguasa terhadap hal ini, Surga diharamkan baginya. Naudzubillah. Dimana kita bermohon kebaikan, kalo tidak kepada Allah SWT.

Tuntunan inilah yang mendorong Umar bin Khattab RA sering berkeliling malam hari untuk melihat kondisi rakyatnya. Saat ada yang mengeluh kekurangan pangan, ia menolongnya dan memanggul karung gandum sendiri.

Dalam kesempatan lain Umar pernah berkata, “Seandainya seekor keledai terperosok di Baghdad, niscaya Umar akan ditanya, mengapa tidak kau ratakan jalannya?”

Rindu ya mak, penguasa yang memperhatikan urusan rakyat. Rindu juga penguasa yang siap menajadi pelayan bagi rakyat. Penguasa seperti akan akan terwujud dalam sistem yang benar. Yakni sistem Islam yang diterapkan dalam setiap aspek kehidupan. Termasuk urusan pemerintahan.

Sabtu, 22 September 2018

Keep Istiqomah

0

# YEHH 07_YukEmakHijrahHijrah

Keep Istiqomah

Mak, banyak orang menyangka nutup aurot itu sebatas sholat, kalo ke pengajian. Selesai sholat & pengajian, kerudungnya cantolin di gantungan. Eh, malah ada yg dibuang di kursi, kursi tamu lagi. Hayo mak ngaku yang biasa nglakuin ini. 😄

Padahal namanya aurot, wajib ditutup baik di dalam sholat, maupun di luar sholat. Saat sholat, menghadap Allah. Taat terhadap aturanNya. Diluar sholatpun, ada Allah yang mengawasinya. Taat juga terhadap aturanNya. Jadi taat aturan didalam dan diluar sholat ya mak. Karena ketaatan itu untuk segala kondisi. Dan setiap waktu. Bukan hanya ketika sholat saja mak.

Kalo dipikir-pikir. Tak ada area yang netral dari pantuan Allah. Tak ada tempat yang steril dari pengawasanNya. Saat sendiri, Allah Maha Mengetahui. Tahu segala yang diperbuat hambaNya. Bahkan sembunyi di tembok yang kokoh sekalipun, Allah Maha Mengetahui yang dilakukan hambaNya. Tak ada guna bermanis muka. Membuat hidup bak sandiwara.

Eh mak. Bagi yang sudah hijrah, nutup aurot sempurna. Pastinya dengan pakaian yang syar'i. Jilbab (milhafah/mula'ah/gamis) dan khimar (kerudung). Semoga selalu Alloh jaga niat baiknya ya mak. Alloh mudahkan menjalaninya. Alloh perkuat imannya. Serta Alloh istiqomahkan.

Taat itu memang berat mak. Lebih berat lagi adalah menjaganya. Karena tiap waktu ujian hidup pasti datang. Jika mampu melewatinya, akan naik derajad kita. Sebaliknya, jika tak mampu. Pasti kita akan terus diuji dalam hal yang sama. Semoga bisa melewatinya ya mak.

Mohon selalu pada Alloh agar dijaga dari niatan yang salah. Mohon kekuatan ketika datang ujian. Plus mohon juga  keistiqomahan menapaki jalan iman dan Islam ini mak.

Nah, doa ini bisa diamalkan mak. Yaa muhallibal qulub. Tsabbit qulubbana 'ala dien. Wahai Dzat Yang Membolak-balikkan hati. Tetapkanlah hatiku dalam dienMu. Aamiin😍 Keep istiqomah ya mak

Jumat, 21 September 2018

Medsos Panggung Sandiwara

0

# YEHH 06_YukEmakHijrahHijrah

Medsos Panggung Sandiwara

Mak, era medsos saat ini. Serasa ingin semua hal dipublish. Beli barang baru, cekrek kirim. Ibadah haji. Cekrek, kirim. Lagi masak, cekrek kirim. Segala hal seolah gak mau ketinggalan untuk dipublish. Di upload ke medsos. Bahkan masalah pribadipun menjadi sarapan harian pengguna medsos. Yang seharusnya ditutup. Eh, malah melalui medsos ini diumbar kemana-mana.

Mak, paham kan, dunia dan segala gemerlapnya adalah ujian. Dunia panggung sandiwara. Keindahan dunia hanya indah dipandang mata. Harta, pangkat dan jabatan hanyalah titipan. Tak pantas ketika diri menjadi jumawa. Pamer kekayaan. Pamer kemesraan. Pamer ketenaran. Seolah haus sanjungan hingga pujian orang lain.

Alloh Maha Indah. Alloh Maha Baik. Hanya akan menerima amal manusia yang baik-baik. Baiknya amal tergantung pada Alloh. Dan buruknya amalpun ditentukan oleh Alloh. Disinilah Islam memberikan kriteria amal seseorang apakah dianggap baik atau sebaliknya.

Kriteria amal yang dikatakan baik menurut Alloh pertama adalah niat ikhlas. Ketika manusia saja tak mau diduakan dengan yang lain. Tak ingin dibandingkan. Apalagi Alloh yang telah menciptakan hidup dan manusia. Alloh hanya menginginkan seorang hamba beramal untukNya. Berniat bukan karena Alloh, berarti telah membandingkan Alloh dengan makhlukNya. Perbuatan ini yang dibenci oleh Alloh.

Rasulullah saw bersabda, “Maukah kamu kuberitahu tentang sesuatau yang menurutku lebih aku khawatirkan terhadap kalian daripada (fitnah) Al masih Ad Dajjal? Para sahabat berkata, “Tentu saja”. Beliau bersabda, “Syirik khafi (yang tersembunyi), yaitu ketika sesorang berdiri mengerjakan shalat, dia perbagus shalatnya karena mengetahui ada orang lain yang memperhatikannya“ (H.R Ahmad dalam Musnad-nya. Dihasankan oleh Al Albani Shahiihul Jami’ no.2604)

Kriteria kedua adalah caranya benar. Benar menurut tuntunan Alloh. Mengikuti teladan Rosulloh saw. Rosul adalah teladan terbaik yang telah Alloh pilih. Setiap perbuatannya, perkataannya bahkan diamnya adalah teladan. Inilah yang dikatakan sunnah/hadits.

Sekalipun dunia medsos bisa menipu. Bahkan bisa dipoles sedemikian rupa untuk popularitas. Namun manusia tak bisa menipu Alloh. Pertanggungjawaban hamba dihadapan Alloh terus berlangsung. Siapa yang menanam pasti akan menuai. Ketika hasil tanaman di dunia baik dan benar, maka tempat terbaik yang akan Alloh berikan, yaitu Surga. Demikian sebalikanya, ketika yang ditanam keburukan maka akan peroleh tempat kembali yang buruk yaitu Neraka.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahuanhu, ia berkata: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bersikaplah yang lurus dan tetaplah dalam kebenaran. Dan ketahuilah, bahwasanya tidak ada seorang pun dari kalian yang selamat karena amal perbuatannya”. Para sahabat bertanya, “Termasuk engkau, wahai Rasûlullâh?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Termasuk aku, hanya saja Allâh meliputi diriku dengan rahmat dan karunia-Nya.” (HR. Muslim, Ahmad, Ibnu Majah, Ath-Thabrani dll).