Malam Kemuliaan, Malam 1000 Bulan
Nurul Sakinah Bayti, S.Hut (Pembina Kajian Muslimah & Wirausaha)
Alhamdulillah Allah pertemukan kita sampai Ramadhan ke-21. Berharap sampai tuntas Ramadhan tahun ini. Bukan hanya menahan lapar dan haus saja. Namun bisa meningkatkan kualitas amal dan ibadah dibandingkan Ramadhan tahun-tahun sebelumnya. Sehingga peroleh gelar muttaqin, sebagai hamba yang bertakwa. Sebagaimana tujuan dari puasa Ramadhan la'allakum tattaqun.
Masih ada waktu 10 hari untuk peningkatan amal dan ibadah. Dalam 10 hari terakhir ini terdapat keistimewaan dengan hadirnya malam yang lebih baik dari 1000 bulan, biasa yang kita kenal dengan malam lailatul qadar. Apa itu malam lailatul qadar, kapan turunnya malam itu dan apa tanda-tanda lailatul qadar ? Berikut pembahasannya yang kami rangkum dari beberapa sumber :
Apa Malam Lailatul Qadar ?
Lailatul Qadar adalah malam kemuliaan. Yaitu satu malam yang penuh dengan kemuliaan, keagungan dan tanda-tanda kebesaran Allah Ta’ala, karena malam itu merupakan permulaan diturunkannya al-Quran. (Lihat al-Quran dan terjemahnya, cetakan Mujamma’ Malik Fahd).
Hal ini ditunjukkan oleh Firman Allah Ta’ala yang artinya : “(1) Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Quran) pada malam kemuliaan. (2) Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? (3) Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (4) Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. (5) Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar” (QS. Al-Qadr: 1-5).
Allah berfirman : “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi…” (QS. Ad-Dukhaan: 3). Imam Ibnu Katsir rahimahullah (774 H) berkata, “(Malam yang diberkahi) itulah Lailatul Qadr, (yang terjadi) pada bulan Ramadhan.
Kapan Turunnya Malam Lailatul Qadar?
Dari Aisyah radhiallahu’anha, Rasulullah Saw bersabda: “Carilah oleh kalian keutamaan lailatul qadar (malam kemuliaan) pada malam-malam ganjil di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan”.
Banyak hadits yang menerangkan terjadinya lailatul qadar di malam-malam ganjil lebih memungkinkan daripada malam-malam genap, sebagaimana sabda Nabi Saw : “Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari no. 2017).
Tanda Lailatul Qadar
Ibnu Hajar Al Asqolani berkata : “Ada beberapa dalil yang membicarakan tanda-tanda lailatul qadar, namun itu semua tidaklah nampak kecuali setelah malam tersebut berlalu.” (Fathul Bari, 4: 260).
Di antara yang menjadi dalil perkataan beliau di atas adalah hadits dari Ubay bin Ka’ab, ia berkata : “Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke dua puluh tujuh (dari bulan Ramadlan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru.” (HR. Muslim no. 762).
Dari Ibnu Abbas, Rasulullah Saw bersabda : “Lailatul qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan.” (HR. Ath Thoyalisi dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, lihat Jaami’ul Ahadits 18: 361. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Shahihul Jaami’ no. 5475.)
Jika demikian, maka tidak perlu mencari-cari tanda lailatul qadar. Karena kebanyakan tanda yang ada muncul setelah malam itu terjadi. Yang mesti dilakukan adalah memperbanyak ibadah di sepuluh hari terakhir Ramadhan, niscaya akan mendapati malam penuh kemuliaan tersebut. Malam yang dinanti-nanti dan dirindukan setiap orang. Semoga kita termasuk yang beruntung memperolehnya. Meraih malam kemuliaan yang nilainya seperti 1000 bulan. Amin.
Nurul Sakinah Bayti, S.Hut (Pembina Kajian Muslimah & Wirausaha)
Alhamdulillah Allah pertemukan kita sampai Ramadhan ke-21. Berharap sampai tuntas Ramadhan tahun ini. Bukan hanya menahan lapar dan haus saja. Namun bisa meningkatkan kualitas amal dan ibadah dibandingkan Ramadhan tahun-tahun sebelumnya. Sehingga peroleh gelar muttaqin, sebagai hamba yang bertakwa. Sebagaimana tujuan dari puasa Ramadhan la'allakum tattaqun.
Masih ada waktu 10 hari untuk peningkatan amal dan ibadah. Dalam 10 hari terakhir ini terdapat keistimewaan dengan hadirnya malam yang lebih baik dari 1000 bulan, biasa yang kita kenal dengan malam lailatul qadar. Apa itu malam lailatul qadar, kapan turunnya malam itu dan apa tanda-tanda lailatul qadar ? Berikut pembahasannya yang kami rangkum dari beberapa sumber :
Apa Malam Lailatul Qadar ?
Lailatul Qadar adalah malam kemuliaan. Yaitu satu malam yang penuh dengan kemuliaan, keagungan dan tanda-tanda kebesaran Allah Ta’ala, karena malam itu merupakan permulaan diturunkannya al-Quran. (Lihat al-Quran dan terjemahnya, cetakan Mujamma’ Malik Fahd).
Hal ini ditunjukkan oleh Firman Allah Ta’ala yang artinya : “(1) Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Quran) pada malam kemuliaan. (2) Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? (3) Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (4) Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. (5) Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar” (QS. Al-Qadr: 1-5).
Allah berfirman : “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi…” (QS. Ad-Dukhaan: 3). Imam Ibnu Katsir rahimahullah (774 H) berkata, “(Malam yang diberkahi) itulah Lailatul Qadr, (yang terjadi) pada bulan Ramadhan.
Kapan Turunnya Malam Lailatul Qadar?
Dari Aisyah radhiallahu’anha, Rasulullah Saw bersabda: “Carilah oleh kalian keutamaan lailatul qadar (malam kemuliaan) pada malam-malam ganjil di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan”.
Banyak hadits yang menerangkan terjadinya lailatul qadar di malam-malam ganjil lebih memungkinkan daripada malam-malam genap, sebagaimana sabda Nabi Saw : “Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari no. 2017).
Tanda Lailatul Qadar
Ibnu Hajar Al Asqolani berkata : “Ada beberapa dalil yang membicarakan tanda-tanda lailatul qadar, namun itu semua tidaklah nampak kecuali setelah malam tersebut berlalu.” (Fathul Bari, 4: 260).
Di antara yang menjadi dalil perkataan beliau di atas adalah hadits dari Ubay bin Ka’ab, ia berkata : “Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke dua puluh tujuh (dari bulan Ramadlan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru.” (HR. Muslim no. 762).
Dari Ibnu Abbas, Rasulullah Saw bersabda : “Lailatul qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan.” (HR. Ath Thoyalisi dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, lihat Jaami’ul Ahadits 18: 361. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Shahihul Jaami’ no. 5475.)
Jika demikian, maka tidak perlu mencari-cari tanda lailatul qadar. Karena kebanyakan tanda yang ada muncul setelah malam itu terjadi. Yang mesti dilakukan adalah memperbanyak ibadah di sepuluh hari terakhir Ramadhan, niscaya akan mendapati malam penuh kemuliaan tersebut. Malam yang dinanti-nanti dan dirindukan setiap orang. Semoga kita termasuk yang beruntung memperolehnya. Meraih malam kemuliaan yang nilainya seperti 1000 bulan. Amin.
0 komentar:
Posting Komentar