Sabtu, 29 September 2018

Gempa Tanpa Jeda

0

Gempa Tanpa Jeda
Nurul Sakinah Bayti, S. Hut. (Wirausaha tinggal di Cepu)

Belum kering ingatan kita dengan kejadian gempa yang menimpa Pulau Lombok. Hari Jumat, 28 September 2018 tersiar kabar gempa mengguncang Kota Palu dan Kabupaten Donggala.

Sejumlah gempa susulan terus terjadi di kawasan tersebut hingga Jumat malam.Tercatat setidaknya ada 13 gempa dengan kekuatan di atas magnitudo 5 sejak pukul 14.00 WIB hingga 21.26 WIB.(www.kompas.com)

Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Kota Palu, Sulawesi Tengah, meningkat menjadi 384 orang.

Selain ratusan korban meninggal, menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tercatat 29 orang hilang dan 540 luka berat. (www.kompas.com)

Potensi Besar Gempa

Indonesia berada di wilayah yang berpotensi gempa. Menurut para ahli geologi, wilayah Indonesia memang sangat berpotensi terjadi gempa bumi karena posisinya yang berada di pertemuan tiga lempeng utama dunia, yaitu Eurasia, Indoaustralia dan Pasifik.

Wilayah Indonesia juga sangat kaya dengan sebaran patahan aktif atau sesar aktif. Ada lebih dari 200 patahan yang sudah terpetakan dengan baik dan masih banyak yang belum terpetakan sehingga wajar jika wilayah Indonesia dalam sehari lebih dari 10 gempa yang terjadi.

Sejumlah patahan aktif tersebut adalah patahan besar Sumatra yang membelah Aceh sampai Lampung, sesar aktif di Jawa, Lembang, Jogjakarta, di utara Bali, Lombok, NTB, NTT, Sumbawa, di Sulawesi, Sorong, dan di Kalimantan.

Terlepas karena faktor alam, bijak kiranya peduduk negeri ini merenungkan setiap sapaan lembut dari Dzat Yang Menciptakan Hidup. Apakah gerangan yang menyebabkan gempa selalu terjadi? Apakah banyak kemaksiatan yang merajalela? Atau bahkan kemaksiatan itu dilegalisai oleh negara dalam bentuk aturan?

Mengambil Pelajaran

Peristiwa alam yang mengguncang negeri ini, bukan hanya dalam hitungan tahun, namun lebih sering hitungan hari. Belum selesai penanganan dampak psikologis akibat bencana Lombok. Sudah muncul bencana baru yang terjadi di Kabupaten Palu dan Donggala.

Saat melihat kemaksiatan terang-terangan terjadi di negeri ini. Kasus kriminalisasi ulama yang tak kunjung usai. Pembubaran acara pengajian dengan dalih penjagaan terhadap NKRI. Adudomba sesama kelompok Islam dengan sangat gamblang. Bahkan skenario mengkotak-kotakan umat Islam dengan label terorisme, radikal dan moderatpun menimpa rakyat negeri ini.

Kemaksiatan dalam sistem kehidupanpun, juga menjadi pemandangan harian. Miras yang nyata haram, diijinkan demi pendapatan daerah. Riba yang nyata berdosa, dilegalkan dengan dalih ekonomi rakyat. Penjualan aset rakyat kepada perusahaan swasta dan asing yang dampaknya rakyat tidak bisa menikmati kelayaan sumber daya alam negeri ini. Dan segudang masalah yang menumpuk, yang tak kunjung ada solusi.

Banyak pelajaran hidup yang bisa diambil atas setiap kejadian. Berhenti meratapi musibah dan bencana yang datang, berhenti menyalahkan Allah SWT yang telah menimpakan musibah ini. Evalusi dan intropeksi diri adalah langkah terbaik atas setiap musibah yang terjadi. Memperbaiki diri seraya meningkatkan ketundukan kepada Dzat Yang Maha Mengatur. Inilah hikmah terbaik yang bisa diambil atas setiap musibah.

Sekala negara juga harus berkaca, apakah aturan yang dibuat sudah tunduk kepada perintah Allah SWT atau sebaliknya. Saat aturan negara dibuat berdasar akal manusia dan mengesampingkan aturan Allah, saat itulah Allah SWT murka terhadap kita.

Sebagaimana firman Allah SWT: Artinya :”Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar).” (T.Q.S. Ar Ruum : 41)
Ketundukan totalitas menjadi kunci pembuka rahmat Allah SWT. Keimanan yang kuat dalam dada pondasinya. Dan ketaatan terhadap syariatNya adalah buahnya.


Kamis, 27 September 2018

Derita Tak Terhingga

0

Derita Tak Terhingga

Oleh : Nurul Sakinah Bayti, S.Hut (Member Developer Property Syariah Cepu)

Ada orang kaya, asetnya banyak. Dimana-mana ada. Sawahnya hektaran. Rumahnya banyak. Kendaraan sering gonta-ganti. Intinya dia orang kaya. Namun anehnya, orang kaya ini hidup kesehariannya dengan hutang, hutangnya pake riba lagi. Untuk makan ngutang. Bayar anak sekolah ngutang. Berobatpun ngutang. Pokoknya serba ngutang. Gimana ya rasanya jadi orang kaya tapi banyak hutang?

Sedikit demi sedikit hutang orang kaya ini menumpuk. Karena hutang riba. Untuk bayar bunga/ribanya saja sudah ngos-ngosan. Apalagi bayar pokoknya.

Karena kesandung hutang yang jumlahnya trilyunan, orang kaya ini pun punya siasat mengambil hutang baru. Namun hutang barunya itu dipakai untuk menutup hutang yang lama. Begitu seterusnya dia lakukan. Gali lubang terus, eh belum ditutup sudah gali lagi. Alamat lubangnya semakin dalam.

Saking buntu otaknya, akhirnya dia jual tanahnya yang hektaran. Rumah megahnya. Kendaraanpun sudah tak punya. Tapi orang kaya ini belum bisa menyelesaikan hutang-hutangnya yang banyak itu. Bahkan hutangnya seolah tak berkurang.

Bagaimana jadinya kalo orang kaya itu adalah negeriku tercinta. Tercatat hutangnya sampai saat ini  Rp 5.171 Trilyun. Negeri yang kaya raya. Gemah ripah loh jinawi. Dari sabang sampai merauke kekayaan alamnya melimpah. Hutannya terluas di dunia. Hasil tambangnya juga terbesar di dunia. Batubara, Tembaga, Besi bahkan gunung emas pun negeri ini punya.

Bagaimana nasib rakyat? Menjadi pemandangan harian ketika melihat orang miskin, pengangguran dan gelandangan. Masalah pelajar tawuran, pengedaran narkoba bahkan judi dan miras jadi tontonan. Kasus kriminalalitas meningkat, mulai dari pembunuhan, perkosaan sampai perampasan. Miris sekali kalo dirasakan.

Sisi lain, banyak pejabat korupsi. Ada juga pejabat yang hobi berpestaria. Anggota dewan tertangkap basah kasus suap. Seolah pemandangan biasa.

Negeri kaya, namun rakyat miskin? Sumberdaya alam melimpah, tapi tak terjamah. Kekayaan banyak, namun habis terkuras. Ada apa negeriku tercinta?

Iya, salah urus negeriku ini. Aturan dibuat oleh manusia. Saat aturan ada, hanya sebagai formalitas. Seolah bagus aturannya, namun sulit diterapkan. Itulah aturan manusia yang pasti banyak kelemahan dan kekurangannya.

Terlebih saat yang berkuasa tak punya kapabilitas mengurus negara. Lebih mementingkan diri dan kelompoknya. Abai terhadap urusan rakyatnya. Maka kehancuran semakin nyata. Bahkan di depan mata.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi.” Ada seorang sahabat bertanya; ‘bagaimana maksud amanat disia-siakan? ‘ Nabi menjawab; “Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu.” (BUKHARI – 6015)

Kembali kepada aturan Pencipta, menjadi langkah terbaik untuk menyelamatkan negeri ini. Aturan dari Dzat yang Maha Mengetahui yang terbaik untuk manusia. Aturan yang tidak akan pernah salah, karena berasal dari Dzat Yang Maha Benar. Iya, hanya aturan Allah saja yang akan melepaskan negeri ini dari derita nestapa. 

Rabu, 26 September 2018

Benci Tapi Cinta

0

#YEEH_YukEmakEmakHijrah 10

Benci Tapi Cinta

Sama Kaos TAKUT
Sama Topi TAKUT
Sama Bendera TAKUT
Sama Tagar TAKUT
Sama Tauhid TAKUT
Sama Khilafah TAKUT
Sama HTI TAKUT
.
.
Katanya elekstabilitasnya paling tinggi ?
.
.
Katanya surga dan neraka udah jadi hak paten, kok masih takut ?
.
.
Jangan-jangan, piye toh ? 😁 (sumber : instagram@media pembebas)

Pernah dengar berita pembubaran pengajian UAS (Ustadz Abdul Shomad) di Jepara kan mak? Katanya gegara ada salah satu panitianya pake kaos kalimat tauhid, laa illaha illallah. Kata mereka, pengajian ini dibubarkan karena ditunggangi HTI. Loh kok bisa? Iya, mereka pakai atributnya yang biasa dipake HTI.

Lanjut mereka yang ngeyel memang ingin ngebubarin. Kalo tulisan la illaha illallah memang benar kalimat tauhid. Tapi tulisan di kaos yang digunakan salah seorang panitia itu memang biasa dikenakan orang-orang HTI. Walah, ketahuan mengada-ada nih😬 Bener-bener jian🤔

Serasa mereka memang gak bisa move on dari HTI. Padahal sering  bubarin pengajiannya loh. Loh kok begitu cintanya, eh maksudnya bencinya ama HTI😅 Hati-hati loh, kata orang cinta dan benci itu beda tipis😄

Setahu saya ya mak, kalimat tauhid yang selama ini sering digunakan sebagai atribut orang-orang HTI itu kan milik umat Islam. Kalimat itu bertuliskan la ilaha ilallah, muhammadur rosulullah. Ini kan kalimat tauhid sebagai persaksian kita bahwa tiada illah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Lah kok dituduh hanya milik HTI? Lah memang yang menuduh situ agamanya apa sih?😄 gagal move on nih orang.

Yuk kenal sedikit tentang atribut kalimat tauhid ini. Umat Islam mempunyai bendera. Dalam bahasa Arab, bendera sebut dengan liwa’ atau alwiyah (dalam bentuk jamak). Istilah liwa’ sering ditemui dalam beberapa riwayat hadis tentang peperangan. Jadi, istilah liwa’ sering digandengkan pemakaiannya dengan rayah (panji perang).

Istilah liwa’ atau disebut juga dengan al-alam (bendera) dan rayah mempunyai fungsi berbeda. Dalam beberapa riwayat disebutkan, rayah yang dipakai Rasulullah saw berwarna hitam, sedangkan liwa’ (benderanya) berwarna putih. (HR Thabrani, Hakim, dan Ibnu Majah).

Rayah dan liwa’ sama-sama bertuliskan La ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah. Pada rayah (bendera hitam) ditulis dengan warna putih, sebaliknya pada liwa’ (bendera putih) ditulis dengan warna hitam. Rayah dan liwa’ juga mempunyai fungsi yang berbeda. Rayah merupakan panji yang dipakai pemimpin atau panglima perang. Rayah menjadi penanda orang yang memakainya merupakan pimpinan dan pusat komando yang menggerakkan seluruh pasukan.

Makanya ayoklah ngaji, jangan mudah terprovokasi. Apalagi memprovokasi orang-orang untuk membenci. Kalo memang masih merasa saudara, mendekatlah. Jangan mudah diadudomba. Jangan mudah terpecah belah. Umat islam sendiri yang rugi. Kalo seperti ini terus, kapan umat Islam majunya.

Satu hal yang paling ditakuti musuh-musuh Islam adalah ketika umat bersatu. Bahu membahu mencerdaskan umat. Mengajak umat untuk memperbaiki diri, keluarga dan masyarakat dengan aturan Islam. Sehingga Islam akan dirindukan untuk diterapkan dalam kehidupan. InsyaAllah Islam akan berjaya kembali dengan izinNya.

Ilmu Yang Bermanfaat

0

# YEHH 09_YukEmakHijrahHijrah


Ilmu yang Bermanfaat

Masih semangat belajar ya mak💪 Eh mak, ada yang bilang semakin banyak belajar, akan semakin banyak tahu. Nah kalo udah tahu, akan makin banyak kewajiban yang dijalankan. Trus ada emak-emak yang punya pola pikir, mending gak usah belajar, kan gak banyak tahu, akhirnya jadi gak wajib. Gawat tujuh turunan nih😇

Gini deh mak, terus terang saja. Emak pengin jadi orang pinter ato bodoh? Emak pengin jadi orang 'alim (orang yang berilmu) atau ahli ibadah? Bagaimana mungkin akan beramal banyak, sementara gak tahu ilmunya. Padahal ketika orang berilmu, dia akan lebih mengetahui dan memahami makna diri, makna hidup untuknya. Dengan berilmu akan lebih menjaga dirinya dari perbuatan-perbuatan yang hina dan tercela.

Ilman nafi'an (ilmu yang bermanfaat), menjadi salah satu bagian amal yang tidak akan terputus ketika diamalkan. Sekalipun orangnya sudah meninggal, namun saat ilmu itu ditularkan kepada orang lain, maka amalnya akan terus mengalir padanya. Pepatah bilang, gajah mati meninggalkan gading. Nah ketika orangnya sudah tiada, namun ilmunya akan tetap diamalkan orang. Ilmu yang bermanfaat loh mak. Ilmu yang semakin membawa kebaikan diri, masyarakat dan bangsa. Ilmu yang semakin mendekatkan diri dengan Pencipta, Alloh SWT.

Mak, pernah dengar gak? Kenapa setan lebih takut kepada ahli ilmu, ketimbang ahli ibadah. Iya karena ahli imu saat beribadah dia akan lebih banyak tahu ilmunya. Ibadahnya gak sembarangan. Dengan ilmunya dia lebih mengetahui mana ibadah yang diperintahkan, mana yang dilarang. Dengan ilmunya dia lebih mengetahui mana yang halal dan haram. Mana yang wajib dan sunnah. Jadi orang yang berilmu akan punya kedudukan lebih tinggi ketimbang ahli ibadah. Makanya setan akan takut pada ahli ilmu.

Banyak ayat yang menerangkan keutamaan orang yang berilmu. Diantarnya "Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al-Mujadalah [58] ayat 11)

 “Katakanlah (Wahai Muhammad!): ‘Adakah sama orang-orang yang berilmu dengan orang-orang yang tidak berilmu?’”. (QS. Az-Zumar: 9)

Rasulullah SAW bersabda, "Keutamaan ahli ilmu atas ahli ibadah adalah seperti keutamaanku atas orang yang paling rendah di antara kalian." Setelah itu beliau melanjutkan, "Sesungguhnya Allah, para malaikat, para penduduk langit dan bumi, bahkan semut di lubangnya, dan para ikan mendoakan pengajar kebaikan pada manusia." (HR At-Turmidzi).

Semoga uraian singkat ini, jadi penyemangat untuk tetap belajar mencari ilmu ya mak. Karena menuntut ilmu ini wajib, yuk mak kita saling menyemangati😍 Hamasah mak💪

Minggu, 23 September 2018

Abai, Allah Mengaharamkan Surga

0

# YEHH 08_YukEmakHijrahHijrah

Abai, Allah Mengharamkan Surga

Seolah tabu kalo emak-mak ngomong politik. Eh, jangan ngomong politik. Masalah itu kan udah diurusi sama wong duwuran (orang atasan). Bagian kita ngikut aja. Kan udah ada tugasnya masing-masing. Mending kita ngurusin diri kita sendiri. Memperbaiki diri.

Pernah gak mak, mendengar omongan itu. Pastinya sering ya mak😄. Banyak para emak yang gak mau kalo diskusi seputar urusan pemerintah/penguasa. Terlebih gak berani mengkritik kebijakan pemerintah. Padahal hatinya dongkol juga sih. Karena cabe mahal. Telor mahal. BBM mahal. Dolar naik. Eh, saat panen raya. Malah harga gabah mrosot. Tapi kok pemerintah masih sering impor beras ya? Padahal pasokan beras di lumbung alias di bulog menumpuk banyak. Loh, di mana nalarnya🤔

Mak, ngomong politik itu penting. Karena politik itu bagian dari Islam. Termasuk urusan kita juga. Bagian dari segala sesuatu yang wajib diriayah (diurus) oleh negara. Dalam Islam peran pemerintah adalah pelayan yang wajib mengurusi urusan rakyatnya. Pemerintah bertanggungjawab jika ada rakyat yang kelaparan. Banyak rakyatnya yang miskin. Banyak yang jadi pengangguran. Pemerintah harus mengurusi urusan rakyat. Dan urusan-urusan riayah yang lainnya. Pengabaian pemerintah terhadap riayah rakyat. Adalah kemaksiatan, alias dosa besar. So emak-emak wajib mengingatkan pemerintah yang lalai bin abai terhadap urusan rakyat ini.

Nasehat nabi Saw, Dari Abu Ya’la Ma’qil bin Yasar ra. ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Seorang hamba yang diberi Allah kepercayaan memimpin rakyatnya, dan dia mati dalam keadaan menipu rakyat, pasti Allah mengharamkan surga baginya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Maryam al-Azdiy ra, ia berkata kepada Mu’awiyah ra: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Siapa saja yang diberi kekuasaan oleh Allah mengurusi umat Islam, sedang ia tidak memperhatikan kedukaan dan kemiskinan mereka, maka Allah tidak akan memperhatikan kepentingan, kedukaan dan kemiskinannya pada hari kiamat. Kemudian Mu’awiyah mengangkat seseorang untuk mengurusi segala kepentingan manusia.” (HR Abu Daud dan Tirmidzi)

Nah mak, banyak dalil yang menerangkan wajibnya penguasa meriayah urusan rakyat. Wajib bagi penguasa memperhatikan segala kebutuhan rakyat. Dan abainya penguasa terhadap hal ini, Surga diharamkan baginya. Naudzubillah. Dimana kita bermohon kebaikan, kalo tidak kepada Allah SWT.

Tuntunan inilah yang mendorong Umar bin Khattab RA sering berkeliling malam hari untuk melihat kondisi rakyatnya. Saat ada yang mengeluh kekurangan pangan, ia menolongnya dan memanggul karung gandum sendiri.

Dalam kesempatan lain Umar pernah berkata, “Seandainya seekor keledai terperosok di Baghdad, niscaya Umar akan ditanya, mengapa tidak kau ratakan jalannya?”

Rindu ya mak, penguasa yang memperhatikan urusan rakyat. Rindu juga penguasa yang siap menajadi pelayan bagi rakyat. Penguasa seperti akan akan terwujud dalam sistem yang benar. Yakni sistem Islam yang diterapkan dalam setiap aspek kehidupan. Termasuk urusan pemerintahan.

Sabtu, 22 September 2018

Keep Istiqomah

0

# YEHH 07_YukEmakHijrahHijrah

Keep Istiqomah

Mak, banyak orang menyangka nutup aurot itu sebatas sholat, kalo ke pengajian. Selesai sholat & pengajian, kerudungnya cantolin di gantungan. Eh, malah ada yg dibuang di kursi, kursi tamu lagi. Hayo mak ngaku yang biasa nglakuin ini. 😄

Padahal namanya aurot, wajib ditutup baik di dalam sholat, maupun di luar sholat. Saat sholat, menghadap Allah. Taat terhadap aturanNya. Diluar sholatpun, ada Allah yang mengawasinya. Taat juga terhadap aturanNya. Jadi taat aturan didalam dan diluar sholat ya mak. Karena ketaatan itu untuk segala kondisi. Dan setiap waktu. Bukan hanya ketika sholat saja mak.

Kalo dipikir-pikir. Tak ada area yang netral dari pantuan Allah. Tak ada tempat yang steril dari pengawasanNya. Saat sendiri, Allah Maha Mengetahui. Tahu segala yang diperbuat hambaNya. Bahkan sembunyi di tembok yang kokoh sekalipun, Allah Maha Mengetahui yang dilakukan hambaNya. Tak ada guna bermanis muka. Membuat hidup bak sandiwara.

Eh mak. Bagi yang sudah hijrah, nutup aurot sempurna. Pastinya dengan pakaian yang syar'i. Jilbab (milhafah/mula'ah/gamis) dan khimar (kerudung). Semoga selalu Alloh jaga niat baiknya ya mak. Alloh mudahkan menjalaninya. Alloh perkuat imannya. Serta Alloh istiqomahkan.

Taat itu memang berat mak. Lebih berat lagi adalah menjaganya. Karena tiap waktu ujian hidup pasti datang. Jika mampu melewatinya, akan naik derajad kita. Sebaliknya, jika tak mampu. Pasti kita akan terus diuji dalam hal yang sama. Semoga bisa melewatinya ya mak.

Mohon selalu pada Alloh agar dijaga dari niatan yang salah. Mohon kekuatan ketika datang ujian. Plus mohon juga  keistiqomahan menapaki jalan iman dan Islam ini mak.

Nah, doa ini bisa diamalkan mak. Yaa muhallibal qulub. Tsabbit qulubbana 'ala dien. Wahai Dzat Yang Membolak-balikkan hati. Tetapkanlah hatiku dalam dienMu. Aamiin😍 Keep istiqomah ya mak

Jumat, 21 September 2018

Medsos Panggung Sandiwara

0

# YEHH 06_YukEmakHijrahHijrah

Medsos Panggung Sandiwara

Mak, era medsos saat ini. Serasa ingin semua hal dipublish. Beli barang baru, cekrek kirim. Ibadah haji. Cekrek, kirim. Lagi masak, cekrek kirim. Segala hal seolah gak mau ketinggalan untuk dipublish. Di upload ke medsos. Bahkan masalah pribadipun menjadi sarapan harian pengguna medsos. Yang seharusnya ditutup. Eh, malah melalui medsos ini diumbar kemana-mana.

Mak, paham kan, dunia dan segala gemerlapnya adalah ujian. Dunia panggung sandiwara. Keindahan dunia hanya indah dipandang mata. Harta, pangkat dan jabatan hanyalah titipan. Tak pantas ketika diri menjadi jumawa. Pamer kekayaan. Pamer kemesraan. Pamer ketenaran. Seolah haus sanjungan hingga pujian orang lain.

Alloh Maha Indah. Alloh Maha Baik. Hanya akan menerima amal manusia yang baik-baik. Baiknya amal tergantung pada Alloh. Dan buruknya amalpun ditentukan oleh Alloh. Disinilah Islam memberikan kriteria amal seseorang apakah dianggap baik atau sebaliknya.

Kriteria amal yang dikatakan baik menurut Alloh pertama adalah niat ikhlas. Ketika manusia saja tak mau diduakan dengan yang lain. Tak ingin dibandingkan. Apalagi Alloh yang telah menciptakan hidup dan manusia. Alloh hanya menginginkan seorang hamba beramal untukNya. Berniat bukan karena Alloh, berarti telah membandingkan Alloh dengan makhlukNya. Perbuatan ini yang dibenci oleh Alloh.

Rasulullah saw bersabda, “Maukah kamu kuberitahu tentang sesuatau yang menurutku lebih aku khawatirkan terhadap kalian daripada (fitnah) Al masih Ad Dajjal? Para sahabat berkata, “Tentu saja”. Beliau bersabda, “Syirik khafi (yang tersembunyi), yaitu ketika sesorang berdiri mengerjakan shalat, dia perbagus shalatnya karena mengetahui ada orang lain yang memperhatikannya“ (H.R Ahmad dalam Musnad-nya. Dihasankan oleh Al Albani Shahiihul Jami’ no.2604)

Kriteria kedua adalah caranya benar. Benar menurut tuntunan Alloh. Mengikuti teladan Rosulloh saw. Rosul adalah teladan terbaik yang telah Alloh pilih. Setiap perbuatannya, perkataannya bahkan diamnya adalah teladan. Inilah yang dikatakan sunnah/hadits.

Sekalipun dunia medsos bisa menipu. Bahkan bisa dipoles sedemikian rupa untuk popularitas. Namun manusia tak bisa menipu Alloh. Pertanggungjawaban hamba dihadapan Alloh terus berlangsung. Siapa yang menanam pasti akan menuai. Ketika hasil tanaman di dunia baik dan benar, maka tempat terbaik yang akan Alloh berikan, yaitu Surga. Demikian sebalikanya, ketika yang ditanam keburukan maka akan peroleh tempat kembali yang buruk yaitu Neraka.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahuanhu, ia berkata: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bersikaplah yang lurus dan tetaplah dalam kebenaran. Dan ketahuilah, bahwasanya tidak ada seorang pun dari kalian yang selamat karena amal perbuatannya”. Para sahabat bertanya, “Termasuk engkau, wahai Rasûlullâh?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Termasuk aku, hanya saja Allâh meliputi diriku dengan rahmat dan karunia-Nya.” (HR. Muslim, Ahmad, Ibnu Majah, Ath-Thabrani dll).

Kamis, 20 September 2018

Hijrah Menuju Perbaikan

0

Hijrah Menuju Perbaikan

Mak, denger gak kemarin sempet geger status salah seorang di instagram. Kalo pilih nganu, masuk surga. Kalo gak milih nganu, masuk neraka. Nah lo, mudah banget ya ngomongin surga neraka. Mudah banget nyaratin seseorang masuk surga neraka. Memang surga nerakanya mbahmu. Kata tukul arwana yang ngetrend melalui istilah mbahmu.

2019 jadi tahun politik katanya. Akan banyak orang ngomong ngelantur. Obral janji. Obral visi. Sarat kepentingan. Ingin kekuasaan. Bahkan surga neraka pun jadi sasaran. Demi seenggok nafsu jabatan.

Ketika saatnya tiba. Ketegangan antar kubu pun terlihat. Upaya saling sikut. Saling tuding. Saling tendang. Yang satu ingin kekuasaanya langgeng. Yang lain ingin berkuasa. Sudah menjadi hal biasa. Setiap kali perhelatan akbar ini digelar. Iya, dalam pesta atas nama rakyat katanya. Namun benarkah semuanya dilakukan untuk rakyat? Ato rakyat didekati sekedar saat tahun politik? Setelah jadi. Janji tinggallah janji. Menderita lagi. Menderita lagi. Nasib rakyat, selalu melarat. Hidup rakyat, makin terjerat.

Mengapa negeri ini gak mau hijrah. Seolah tak mau berubah. Padahal setiap tahun politik, selalu berulang peristiwa yang sama. Sikut kanan. Sikut kiri. Ngakunya untuk perbaikan rakyat. Namun nyatanya untuk kepentingan sendiri. Kepentingan agar berkuasa lagi.

Hijrah menuju perbaikan sangat dinanti. Meninggalkan sistem buatan manusia. Menuju sistem buatan Allah. Sistem Islam yang menjadikan kebaikan untuk negeri ini. Sistem Islam yang akan menjaga keteraturan dalam hidup. Mejadikan standar perbuatan menurut Allah. Baik buruk menurut Allah. Halal haram pun menurut Allah. Manusia hanya bisa tunduk. Patuh. Taat.

“Dan orang-orang yang membantah (agama) Allah sesudah agama itu diterima, bantahan mereka itu sia-sia saja di sisi Tuhan mereka. Mereka mendapat kemurkaan (Allah) dan bagi mereka azab yang sangat keras.” (Qs. Asy-Syura: 16)

“Dan (telah Kami binasakan) kaum Nuh tatkala mereka mendustakan rasul-rasul. Kami tenggelamkan mereka dan Kami jadikan (kisah) mereka itu pelajaran bagi manusia. Dan Kami telah menyediakan azab yang pedih bagi orang-orang zalim.” (Qs. Al-Furqan: 37)

# YEHH 05_YukEmakHijrahHijrah
#CambukDiri 19
#EmakJagoBisnis
#revowriter

Rabu, 19 September 2018

Pakaian Takwa

0

Pakaian Takwa

Mak, malam ini kita ngebahas tentang pakaian takwa ya😍 klo udah ngantuk. Besok bacanya ampe tuntas ya😄 semoga ilmunya nyantol😋

Yups, perkara kedua setelah iman. Adalah terikat dengan syariatNya. Sebagai akibat atas iman manusia. Sehingga wajib terikat syariat. SyariatNya Allah itu ada banyak mak. Ada hukum seputar  ibadah. Hukum menutup aurot. Hukum pergaulan. Hukum bermuamalah. Hukum ekonomi. Dan masih banyak yang lainnya.

Khusus kali ini kita ngebahas hukum menutup aurot ya mak. Apa sih yang dinamankan aurot? Sesuatu yang tidak boleh dilihat, kecuali oleh mahromnya. Iya, inilah aurot. Anggota tubuh yang harus ditutup saat bertemu dengan non mahrom. Aurot laki-laki mulai dari pusar sampai lutut. Sementara aurot wanita. Seluruh tubuhnya kecuali muka dan telapak tangan.

Rosululloh saw bersabda : "Asma’, sesungguhnya seorang wanita itu, jika telah balig (mengalami haid), tidak pantas untuk ditampakkan dari tubuhnya kecuali ini dan ini- seraya menunjuk ke arah wajah dan telapak tangannya".

Nah mak. Islam mengkhususkan pakaian tertentu bagi wanita. Saat wanita keluar rumah. Bepergian. Berbelanja ke pasar. Ini yang dinamakan kehidupan umum bagi wanita. Yakni, kehidupan saat wanita berada di tempat umum. Bergaul dengan orang-orang bukan mahromnya. Nah pada saat inilah Islam memerintahkan wanita mengenakan pakaian khusus.

Bagaimana pakaian khusus bagi wanita itu. Pertama pakaian atas. Ini yang biasa disebut khimar/kerudung. Kain yang digunakan untuk menutup kepala hingga ke dada. Bisa dibuka dalilnya ya mak.

Dalam Qur'an surat An Nur : 31. "Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya.."

Kedua adalah pakaian bawah. Ini yang biasa dinamakan jilbab. Ingat..!! jilbab, bukan kerudung ya mak. Jilbab adalah pakaian panjang, longgar, tak transparan. Menutup aurot wanita. Terulur dari bawah sampai ke atas. Kalo dalam kamus al muhith, jilbab ini sering disebut sirdab (terowongan) dan sinmar (lorong). Jadi jilbab ini kalo istilah sekarang biasanya disebut jubah/gamis.

"Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (TQS. AL Ahzab :59)

Nah, kedua pakaian ini. Yakni khimar dan jilbab. Wajib dikenakan wanita saat keluar rumah ya mak. Pakaian taat agar tak maksiat. Pakaian takwa agar selalu terjaga. Semoga bisa memahaminya ya mak😍 Yang lebih penting lagi mengamalkannya😄 Semangat mak💪

# YEHH 04_YukEmakHijrahHijrah
#CambukDiri 18
#EmakJagoBisnis
#revowriter

Selasa, 18 September 2018

Hijrah, Campakkan Sekulerisme

0

Hijrah, Campakkan Sekulerisme

Apa kabar hari ini mak? Semoga sehat dan semangat untuk selalu menimba ilmu ya mak. Ilmu Islam yang akan membawa perubahan hidup.

Oh ya mak. Sebenarnya emak tahu gak sih apa itu hijrah? Berpindah. Yups, benar. Makna hijrah secara bahasa adalah berpindah. Berpindah tempat. Dari satu tempat ke tempat lainnya. Bisa juga berpindah kondisi. Dari kondisi buruk ke kondisi baik. Dari kondisi baik ke kondisi yang lebih baik.

Hijrah itu adalah perubahan. Adalah perbaikan. Saat awalnya terbiasa buka aurot. Setelah ngaji. Paham. Trus Tobat. Ini maknanya hijrah. Ketika terbiasa muamalah dengan riba. Setelah paham hukum riba adalah dosa. Trus meninggalkan riba. Ini pun disebut hijrah. Iya, hijrah itu harus ada perubahan. Harus ada perbaikan.

Ini masih seputar urusan diri sendiri ya mak. Seputar perubahan dan perbaikan diri. Emak harus banyak-banyak belajar. Berbenah. Nyempetin waktu untuk ngaji. Belajar pemahaman Islam lebih. Jangan cuma disibukkan dengan urusan rumah saja ya mak?😍 Apalagi yang punya karier di luar rumah nih. Alias kerja. Pastinya harus lebih ekstra mengatur waktu. Jangan terbuang untuk urusan dunia saja.

 Pernah gak mak. Sesekali melihat kondisi luar. Melihat sekeliling kita. Saat banyak anak sekolah yang susah diatur. Sama guru berani membantah. Bahkan pernah ada kasus seorang guru dibunuh muridnya sendiri.
Banyak juga kasus anak sekolah MBA. Married by Accident. Menikah karena kecelakaan. Bahkan berita  terbaru. Kasus anak sekolah menemukan bayi. Dan ternyata bayi itu adalah anaknya sendiri. Naudzubillah.

Demikian parahnya kondisi sekitar kita. Agamanya hanya sebatas simbol. Sekedar identitas di KTP belaka. Islam hanya dipahami sebatas sholat saja. Puasa saja. Namun urusan-urusan lain meninggalkan Islam. Ekonomi masih ribawi. Pendidikan banyak mencetak generasi serba bebas. Penguasa sibuk meraih jabatan. Bahkan mempertahankan kekuasaan. Rakyat dibiarkan menderita. Hidup sengsara.

Iya, ini semua akibat pemikiran sekulerisme. Memisahkan agama dari kehidupan. Agama hanya digunakan dalam urusan ibadah semata. Hanya dianggap identitas dan simbol saja. Sedangkan dalam urusan bermasyarakat enggan menggunakan aturan Islam. Dalam bernegara aturan Islam dicampakkan. Dan memilih aturan buatan manusia.

Inilah sumber segala masalah di negeri ini. Sumber kehancuran dan kesengsaraan manusia. Karena manusia mengabaikan aturan Allah SWT.

Campakkan sekulerime. Kembali kepada aturan Allah SWT adalah pilihan yang tepat. Solusi terbaik untuk perbaikan negeri ini.

# YEHH 03_YukEmakHijrahHijrah
#CambukDiri 17
#EmakJagoBisnis
#revowriter

Niatkan Ikhlas

0

Niatkan Ikhlas

Emak kita lanjut ngobrasnya ya. He. Ngobrol santai😍

Eh, tahu gak mak? Awal hijrah itu yang paling penting adalah niat. Karena innamal a'malu binniat. Sesungguhnya segala amal tergantung niatnya. Tuh kan mak. Jadi jangan sampai niatnya salah dalam berhijrah. Terlebih niatnya udah gak lurus. Kan bisa berabe😄

Ngomong-ngomong masalah semen. Eh, salah😄 Ngomong-ngomong masalah niat. Tahu gak mak. Niat itu letaknya di hati. Iya, dihati kita yang paling dalam. Makanya urusan niat. Yang tahu cuman kita ma Alloh Swt. Yang tahu isi hati kita, ya hanya Alloh. Gak perlu takut mak. Ane gak bisa meramal. Gak bisa nebak juga isi hatinya emak😅

Jangan sampe meniatkan segala sesuatu. Cuman karena manusia. Cuman ingin dipuji. Apalagi disanjung orang. Kan jadi sayang. Sudah capek-capek beramal. Eh amalannya hilang. Menguap. Karena salah niat. Kalo niatnya untuk manusia. Ya, hanya sebatas dapat sanjungan manusia. Gak bakalan dapat sanjungan Alloh.

So, niatkan segala amal. Terlebih hijrahnya emak untuk Lillah. Ikhlas semata-mata untuk Alloh Swt. Kalo ada orang yang nyanjung. Tutup telinga saja😍. Biar gak menguap amalannya. Khawatir niatnya jadi berbelok. Jadi Riya'. Kan gak dapet apa-apa jadinya.

Sulit memang mak. Namun bisa kok dipelajari. Tinggal lempengin aja. Asah terus ilmu. Hadiri majlis ilmu. Banyak baca referensi yang menguatkan ilmu. Berteman dengan orang yang banyak ilmu. Terlebih ilmu tentang Islam ini. Niscaya semakin hari. Semakin semangat.

Ini ada hadits untuk penguat kita ya mak.

Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khattab radhiallahuanhu, dia berkata, “Saya mendengar Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya setiap perbuatan ) tergantung niatnya ). Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya ) karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan yang layak di dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan“.

(Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari dan Abu Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaaburi di dalam dua kitab Shahih, yang merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang).

# YEHH 02_YukEmakHijrahHijrah
#CambukDiri 16
#EmakJagoBisnis
#revowriter

Yuk Emak Hijrah Hijrah

0

Yuk Emak Hijrah Hijrah

Kok ada ya. Ga mau disebut emak? Padahal tampang udah emak-emak. Kayake sih udah punya cucu keles, he..Penginnya dibilang ibu. Ibu bangsa.

Emak itu sebutan unik. Menarik. Estetik. He.. cari deh yang berakhiran ik lagi. Hayo mikir ya😍

Emak itu penuh power. Energizer. Inspirator. Gak ada duanya dah.

Semua emak-emak seperti itu gak ya? Ya belum tentu sih. Banyak juga emak-emak yang egois. Tak peduli kanan kiri. Tak peduli ma kondisi. Yang penting perut keisi. Anak suami bisa diurusi. Ya udah. Cuman sekedar urusan sumur, dapur, kasur. Jiah, berarti urusan rumahan saja ya😂

Tak sedikit juga. Emak yang semangat loh neng. Urusan rumah beres. Bertetangga pun beres. Anak-anak pada sholeh. Rumah bersih. Ngaji juga. Eh, dakwah juga. Merasa risih dengan kehidupan yang penuh topeng. Topeng kedustaan yang selalu dimainkan.

Ini nih emak hijrah masa kini. Selalu belajar. Mengaji. Memberi motivasi. Selalu menginspirasi. Iya, karena perubahan itu bermula dari pola pikir. So, selalu nambah ilmu yang benar. Untuk asupan akalnya. Hati tertata karena ridhoNya. Meningkatkan ibadah untuk ketaatan terhadapNya.

Tak sekedar bekal diri. Bekal untuk umat pun dikumpulkan. Tak mau diam dalam kemaksiatan. Jangan sampai umat terjerumus dalam kesesatan. Sehingga menjauhkan dari RahmatNya.

Yuk emak. Saatnya hijrah. Jalan kebenaran memang sulit. Kadang juga mendaki. Islam dianggap asing. Namun berbahagialah kita yang dianggap asing.

Kebenaran yang muncul dari Robbul Izzati harus dijunjung tinggi. Ditaati. Diterapkan dalam kehidupan ini.

“Islam muncul dalam keadaan asing dan akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang asing” (HR. Muslim)

#YEHH 01_YukEmakHijrahHijrah
#CambukDiri 15
#EmakJagoBisnis
#revowriter

Selasa, 11 September 2018

Rupiah Melemah, Rakyat Sudah Lelah oleh : Nurul Sakinah Bayti

0


Rupiah Melemah, Rakyat Sudah Lelah

Oleh : Nurul Sakinah Bayti, S.Hut. (Member Developer Property Syariah)

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini dibuka pada level 14.835 per Dolar Amerika Serikat (AS), melemah tipis dibandingkan penutupan sebelumnya di posisi 14.820.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan pelemahan nilai tukar saat ini berbeda dengan kondisi pada 1998. Pelemahan yang terjadi saat ini juga terjadi di negara lain.

"Enggak perlu dikhawatirkan karena negara lain juga melemah. Bahkan jauh lebih daripada kita. Negara seperti Australia juga melemah sama dengan kita, Selandia Baru juga melemah sama seperti kita," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (10/9/2018).

 Bukan dengan Membandingkan

Iya, bisa dikatakan pembenaran. Terhadap kondisi yang terjai di negeri ini. Padahal Melemahnya nilai rupiah, berimbas pada banyak hal. Kenaikan harga kebutuhan pokok. Transportasi mahal. Naiknya BBM (bahan bakar minyak). Biaya sekolah ikut naik. Bahkan biaya  kesehatan pun turut kena imbasnya.

Mencari pembanding antara Indonesia dengan negara lain. Rasanya bukan solusi. Terlebih negara yang dijadikan pembanding. Secara kekayaan alam, jauh di bawah Indonesia. Sehingga bukan perbandingan aple to aple. Tak sekelas lah bahasa sederhananya.

Melemahnya rupiah tahun ini. Bukan kali pertamanya. Namun di tahun inilah nilai rupiah justru tak berarti. Sampai menembus angka hampir Rp 15.000 per 1 $. Rasanya gak ada nilainya mata uang kita.

Bagi rakyat bawah. Merasa lelah dengan semua ini. Jengah dengan kondisi ekonomi. Karena hampir setiap saat rupiah melemah. Dampaknya sekedar mencukupi kebutuhanpun susah.

Uang kertas menjadi salah satu penyebab menurunnya nilai rupiah. Mata uang yang tidak memiliki nilai intrisnsik pada bendanya. Sehingga ketika uang hilang atau terbakar. Menjadi tidak berarti. Sifat mata uang kertas ini, akan sama dengan kertas-kertas biasa. Jika hilang/rusak/terbakar menjadi tak bernilai.

Menstandarkan mata uang rupiah dengan mata uang dollar. Menjadi masalah berikutnya. Saat kondisi dollar membaik, stabil ekonominya, politik tak bergejolak. Justru saat itulah mata uang kita akan melemah. Sebaliknya jika kondisi rupiah membaik, ekonomi stabil, gejolak poltik tak nampak. Rupiah akan menguat. Ini semua bisa terjadi karena permainan di bursa. Iya pasar uang yang menjadi standar lemah dan kuatnya mata uang. Semuanya bisa dibuat. Tergantung siapa yang punya kepentingan.

Kembali ke Emas dan Perak

Saat uang kertas punya banyak kelemahan. Terlebih uang kertas yang tidak dijamin dengan emas. Inilah yang sering mengakibatkan ketidakstabilan ekonomi. Inflasi mudah terjadi. Bahkan harga-harga berbagai komiditi ikut meninggi.

Kembali ke mata uang emas dan perak menjadi pilihan tepat. Kenapa harus mata uang emas dan perak? Ada beberapa keunggulan mata uang emas jika diterapkan diantaranya :

Pertama, mata uang emas dan perak memiliki nilai intrinsik pada dirinya sendiri. Berbeda dengan uang kertas. Yang tak memiliki nilai intrinsik pada barangnya.

Kedua, mata uang emas dan perak akan menjaga kestabilan moneter. Dengan menggunakan mata uang emas dan perak. Suatu negara tidak akan seenaknya mencetak jumlah uang yang beredar. Jumlah uang yang dicetak ya berdasar cadangan emas dan perak dari suatu negara tersebut. Sehingga tidak akan terjadi inflasi.

Ketiga, mata uang emas dan perak akan menciptakan keseimnangan neraca ekonomi antar negara. Sehingga tidak ada campur tangan bank sentral. Mekanisme ini disebut automatic adjusmen (penyesuaian otomatis) yang bekerja untuk menyelesaikan ketekoran dalam perdagangan.

Keunggulan mata uang emas dan perak ini masih banyak lagi. Pilhannya adalah mau atau tidaknya suatu negara kembali ke mata uang emas dan perak. Sebagai pilihan terbaik untuk menyelamatkan perekonomian rakyat. Pastinya juga kembali ke sistem ekonomi Islam yang akan menjaga kestabilan kebutuhan hidup rakyat. Dan mengantarkan pada kesejahteraan rakyat.

Senin, 10 September 2018

Hebatnya Dinar 2 oleh : Nurul Sakinah Bayti

0

Hebatnya Dinar 2

Oleh : Sakinah Bayti

Saat masih sekolah SD dulu. Uang saku Rp 5 sudah cukup kenyang untuk jajan. Krupuk pecel dan es sirup. Cukuplah untuk menahan lapar sampai dhuhur.

Padahal saat itu. Kalo dipikir-pikir. Belum tentu tiap hari dapat uang jajan. Paling-paling uang jajannya cuma saat olahraga. Selebihnya gak pernah dapat😄

Wah Rp 5 rupiah laku untuk jajan? Tahun berapa ya? Pada mikir kan🤣 Pastinya yang sezaman denganku gak akan nanyak deh😍 Hayo ngacung yang merasa sama. Tos dulu ah🙌

Kalo hari ini anak-anak SD uang sakunya minim Rp 5.000,-. Bahkan bisa lebih. Buat jajan aja bahkan bisa kurang. Apalagi kalo jajannya di swalayan. Ya pasti kurang lah😄

Nah, sudah mulai terbaca kan? Uang zaman dulu dengan zaman sekarang nilainya sangat beda. Bahkan tiap masa. Nilai uang tak berarti. Gak ada ajine kata orang jawa. Apalagi buat ibu-ibu nih. Uang belanjanya makin sedikit. Eh, harga-harga serba melangit. Masak disuruh puasa terus. Cetus ibu-ibu yang jengkel dengan kenaikan harga.

Bisa dipahami. Naiknya kebutuhan hidup tidak ujug-ujug. Telor naik. Gas naik. BBM naik. Belom lagi biaya sekolah, biaya pengobatan. Semuanya serba mahal. Ribet. Susah.

Gegara nilai rupiah anjlok. Menembus angka Rp 15.000 per 1 $. Rupiah tak bernilai dimata perekonomian negeri ini. Dampaknya. Rakyat yang terhimpit. Akibat hidup serba sulit😫

Udah ganti aja sistem ekonominya. Buang dah jauh-jauh ekonomi kapitalis. Yang buat rakyat menangis. Bahkan hidup bak pengemis.

Dalam sistem ekonomi Islam, dengan mata uang dinar. Mata uang emas. Dirham, mata uang perak. Akan stabil. Konstan. Karena emas dan perak punya nilai intrinsik pada dirinya sendiri. Beda dengan uang kertas. Yang tak memiliki nilai intrinsik pada barangnya.

Dengan menggunakan mata uang emas dan perak. Suatu negara tidak akan seenaknya mencetak jumlah uang yang beredar. Jumlah uang yang dicetak ya berdasar cadangan emas dan perak dari suatu negara tersebut. Sehingga gak akan terjadi inflasi. Hebat ya.

 Berbeda dengan uang kertas. Bisa dicetak semaunya negara. Meskipun jumlahnya membludak. Ini salah satu penyebab inflasi sering terjadi. Sampaknya harga-harga ikut naik.

Udah deh, ganti aja ma dinar dan dirham😍

#Revowriter
#MiniRevoEkonomi
#SistemEkonomiIslam
#MengenalDinarDirham
#DinarDirhamTangguh
#CambukDiri12
#EmakJagoBisnis



Hebatnya Dinar 1 oleh : Nurul Sakinah Bayti

0




Hebatnya Dinar 1

Oleh : Sakinah Bayti

"Di Madinah ada tiga tenaga pengajar, yang mengajari anak-anak kecil. Khalifah Umar bin al-Khaththab memberi mereka upah masing-masing 15 dinar perbulan. "(HR. Ibn Abi Syaibah)

Seorang pengajar tingkat TPA atau bahkan tingkat PAUD/TK memperoleh gaji 15 dinar. Hebat ya.

Tahu gak teman 15 dinar itu berapa ribu sih? Atau bahkan berapa juta? Yuk sama-sama kita hitung. 1 dinar setara dengan 4,25 gram emas. Berarti 15 dinar= 15 x 4,25 gram = 63,75 gram emas. Wow dalam satu bulan dapat hampir 1 ons emas. Hebat kan.

Kalau dikonfersi dalam rupiah jadi berapa ya? Kalau misal sekarang harga emas murni per gram Rp 500.000,-. Tinggap dikalikan saja 63,75 gram x Rp 500.000,-=Rp 31.875.000,-. Wow hebat😍

Angka yang menurutku sangat fantastis hanya untuk gaji seorang guru anak-anak. Rp 31.875.000 per bulan. Bagaimana dengan guru sekolah dasar, sekolah menengah. Bahkan seorang dosen dan profesor. Pastinya akan lebih dihargai dalam sistem Khilafah.

Inilah hebatnya dinar ketika diterapkan oleh sistem Khilafah. Memberikan penghargaan yang sangat tinggi untuk sebuah ilmu. Apalagi kalau ilmunya lebih tinggi. Lebih bermanfaat lagi. Pastinya akan dihargai lebih besar.

Dinar adalah mata uang emas. Nilainya akan selalu tetap. Tidak akan berubah. Meskipun ratusan tahun. Terbukti saat masa Kekhilafahan Umar. Dengan menggunakan mata uang dinar. Nilai itu tetap tinggi sampai saat ini. Hebat kan mata uang dinar?

Ingat ya, ini hanya ada di sistem Khilafah. Makanya yuk sama-sama belajar Islam. Jangan sampai kebaikan Islam ditinggalkan. Ilmu Islam dikesampingkan. Padahal Islam itu mengatur semua aspek kehidupan. Termasuk dalam sistem ekonomi. Bahkan dalam hal mata uang pun diatur.

#Revowriter
#MiniRevoEkonomi
#SistemEkonomiIslam
#MengenalDinarDirhamf
#DinarDirhamTangguh
#CambukDiri11
#EmakJagoBisnis

Sabtu, 08 September 2018

Keunggulan Dinar-Dirham oleh : Ust. Shiddiq Al Jawi

0

Selasa, 17 Mei 2011


Keunggulan Dinar-Dirham

Pengantar

Ketika dunia menggunakan emas dan perak sebagai mata uang, tidak pernah terjadi sama sekali masalah-masalah moneter seperti inflasi, fluktuasi nilai tukar, dan anjloknya daya beli. Profesor Roy Jastram dari Berkeley University AS, dalam bukunya The Golden Constant, telah membuktikan sifat emas yang tahan inflasi. Menurut penelitiannya, harga emas terhadap beberapa komoditi dalam jangka waktu 400 tahun hingga tahun 1976 adalah konstan dan stabil. (Nurul Huda dkk, 2008: 104).

Masalah-masalah moneter itu justru terjadi setelah dunia melepaskan diri dari standar emas dan perak serta berpindah ke sistem uang kertas (fiat money), yaitu mata uang yang berlaku semata karena dekrit pemerintah, yang tidak ditopang oleh logam mulia seperti emas dan perak. Dalam sistem Bretton Woods yang berlaku sejak 1944, dolar masih dikaitkan dengan emas, yaitu uang $35 dolar AS dapat ditukar dengan 1 ons emas (31 gram). Namun, pada 15 Agustus 1971, karena faktor ekonomi, militer dan politik, Presiden AS Richard Nixon akhirnya menghentikan sistem Bretton Woods itu dan dolar tak boleh lagi ditukar dengan emas. (Hasan, 2005). Mulailah era nilai tukar mengambang global yang mengundang banyak masalah. Dolar semakin terjangkit penyakit inflasi. Pada tahun 1971 harga resmi emas adalah $38 dolar AS per ons. Namun, pada tahun 1979 harganya sudah melonjak jadi $450 dolar AS per ons (El-Diwany, 2003).

Masalah-masalah moneter seperti itu hanya dapat diatasi oleh mata uang emas dan perak saja. Mengapa? Sebab, emas dan perak mempunyai banyak keunggulan. Telaah ini bertujuan mengupas lebih dalam mengenai keunggulan-keunggulan sistem emas dan perak tersebut, sebagaimana diterangkan oleh Syaikh Abdul Qadim Zallum dalam kitabnya, Al-Amwâl fî Dawlah al-Khilâfah (2004), khususnya bab Fawâ’id Nizhâm adz-Dzahab wa al-Fidhdhah. (h. 224-dst).


Keunggulan Mata Uang Emas dan Perak

Syaikh Zallum menerangkan setidaknya terdapat 6 (enam) keunggulan mata uang emas dan perak sebagai berikut (h. 224-227).  

Pertama: emas dan perak adalah komoditi, sebagaimana komoditi lainnya, semisal unta, kambing, besi, atau tembaga. Untuk mengadakannya perlu ongkos eksplorasi dan produksi. Komoditi ini dapat diperjualbelikan apabila ia tidak digunakan sebagai uang. Jadi, emas dan perak termasuk uang komoditi/uang barang (commodity money). (Nasution, 2008: 241). 

Artinya, emas dan perak mempunyai nilai intrinsik (qîmah dzatiyah) pada dirinya sendiri. Beda dengan uang kertas yang tidak memiliki nilai intrinsik pada barangnya sendiri. (Thabib, 2003: 326).

Dengan menggunakan mata uang  emas dan perak, suatu negara tidak akan dapat mencetak mata uang sesukanya lalu mengedarkannya ke pasar. Ini berbeda dengan uang kertas; negara dapat saja mencetak uang kertas berapa pun ia mau, karena uang kertas tidak mempunyai nilai intrinsik pada dirinya sendiri. (Zallum, 2004: 224). Ilustrasinya, untuk mencetak lembaran uang satu dolar AS, biayanya 4 sen dolar. Dengan anggapan 1 dolar senilai Rp 10.000, maka nilai 4 sen dolar hanya Rp 400 (1 dolar=100 sen dolar). Kalau mau mencetak lembaran uang 100 dolar, biayanya juga masih sekitar 4 sen dolar itu. Inilah yang mengakibatkan The Fed (Bank Sentral AS) sangat leluasa mencetak dolar hampir unlimited sehingga menimbulkan inflasi permanen. (Hamidi, 2007: 37).

Namun, untuk mencetak uang senilai 1 dinar emas, diperlukan emas seberat 4,25 gram. Negara yang menggunakan standar dinar tidak bisa mencetak uang semaunya, kecuali dalam batas kuantitas emas yang dimilikinya. Uang yang beredar hanya bisa ditambah ketika negara menerima sejumlah emas baru dari pihak luar. Sebaliknya, uang yang beredar bisa berkurang kalau ada orang yang menukarkan sebagian uangnya dengan emas. (El-Diwany, 2003: 92). 

Keduasistem emas dan perak akan menjamin kestabilan moneter. Tidak seperti sistem uang kertas yang cenderung membawa instabilitas dunia karena penambahan uang kertas yang beredar secara tiba-tiba. (h. 226). Emas biasanya tidak mudah ditemukan dalam jumlah berlimpah. Dalam perkiraan terbaik, persediaan emas global dalam 300 tahun terakhir hanya bertambah rata-rata 2% pertahun. Tingkat pertumbuhan ini jauh di bawah pertumbuhan uang beredar berdasarkan perbankan modern yang menggunakan uang kertas. (El-Diwany, 2003: 93). Dalam setahun, seluruh industri tambang emas dunia hanya menghasilkan kira-kira 2000 ton emas, sangat jauh di bawah produksi baja di AS saja yang menghasilkan 10.500 ton perjamnya pada tahun 1995. (Hamidi, 2007: 109).  

Ketigasistem emas dan perak akan menciptakan keseimbangan neraca pembayaran antar-negara secara otomatis untuk mengoreksi ketekoran dalam pembayaran tanpa intervensi bank sentral. (Zallum, 2004: 226). Mekanisme ini disebut dengan automatic adjustment (penyesuaian otomatis) yang akan bekerja menyelesaikan ketekoran dalam perdagangan (trade imbalance) antar negara. (Hamidi, 2007: 137; Nurul Huda dkk, 2008: 103).  

Mekanismenya: jika suatu negara (misal negara A) impornya dari negara B lebih besar daripada ekspornya, maka akan makin banyak emas dan perak yang mengalir dari negara A itu ke negara B. Ini karena emas dan perak digunakan sebagai alat pembayaran. Kondisi ini akan  mengakibatkan harga-harga di dalam negara A turun, lalu menyebabkan harga-harga komoditi dalam negara A lebih murah daripada komoditi impor dari negara B, dan pada gilirannya akan mengurangi impor dari negara B. Sebaliknya, dalam sistem uang kertas, jika terjadi ketekoran semacam ini, negara A akan mencetak lebih banyak uang, sebab tak ada batasan untuk mencetaknya. Tindakan ini justru akan meningkatkan inflasi dan menurunkan daya beli pada uang di negara A. 

Dalam sistem emas dan perak, negara tidak mungkin mencetak uang lagi, selama uang yang beredar dapat ditukar dengan emas dan perak pada tingkat harga tertentu. Sebab, negara khawatir tidak akan mampu melayani penukaran tersebut. (Zallum, 2004: 226).   


Keempat: sistem emas dan perak mempunyai keunggulan yang sangat prima, yaitu berapapun kuantitasnya dalam satu negara, entah banyak atau sedikit, akan dapat mencukupi kebutuhan pasar dalam pertukaran mata uang. (Zallum, 2004: 227). Jika jumlah uang tetap, sementara barang dan jasa bertambah, uang yang ada akan mampu membeli barang dan jasa secara maksimal. Jika jumlah uang tetap, sedangkan barang dan jasa berkurang, uang yang ada hanya mengalami penurunan daya beli. Walhasil, berapa pun jumlah uang yang ada, cukup untuk membeli barang dan jasa di pasar, baik jumlah uang itu sedikit atau banyak. (Yusanto, 2001: 144).

Hal yang sama tidak dapat dikatakan untuk sistem uang kertas. Jika negara mencetak semakin banyak uang kertas, daya beli uang itu akan turun dan terjadilah inflasi. Jelaslah, sistem emas dan perak akan menghapuskan inflasi. Sebaliknya, sistem uang kertas akan menyuburkan inflasi. (Zallum, 2004: 227). 
  
Kelima: sistem emas dan perak akan mempunyai kurs yang stabil antar negara. Ini karena mata uang masing-masing negara akan mengambil posisi tertentu terhadap emas atau perak. Dengan demikian, di seluruh dunia hakikatnya hanya terdapat satu mata uang, yaitu emas atau perak, meski mata uang yang beredar akan bermacam-macam di berbagai negara (Zallum, 2004: 227). 

Benar hanya ada satu mata uang, karena satu ons koin emas (31 gram) di AS tidak akan berbeda dengan satu ons koin emas di Jepang, Jerman, atau Prancis. Mungkin satu ons emas itu akan diberi nama yang berbeda-beda di masing-masing negara ini, apakah diberi nama 20.000 Yen (Jepang), 200 Deutschemark (Jerman), 10.000.000 Rupiah (Indonesia), atau 1000 Franc (Prancis). Namun, tidak akan ada biaya transaksi signifikan yang menggambarkan perbedaan kurs. Konsekuensinya, spekulasi mata uang asing (valas) tidak akan dapat lagi dilakukan dan perdagangan internasional pun akan makin bergairah, karena emas dan perak telah menghindarkan para eksportir/importir dari sumber ketidakpastian yang terbesar, yaitu kurs yang tidak tetap (fluktuatif) (El-Diwany, 2003:97).

Keenam: sistem emas dan perak akan memelihara kekayaan emas dan perak yang dimiliki oleh setiap negara. Jadi, emas dan perak tidak akan lari dari satu negeri ke negeri lain. Negara manapun tidak memerlukan pengawasan untuk menjaga emas dan peraknya. Mengapa? Sebab, emas dan perak itu tidak akan berpindah secara percuma atau ilegal. Emas dan perak tidak akan berpindah kecuali menjadi harga bagi barang atau jasa yang memang hal ini dibolehkan syariah (Zallum, 2004: 227; An-Nabhani, 2004:277). Contoh: untuk mengimpor bahan pangan, alat-alat berat, persenjataan, atau untuk membayar tenaga ahli dari berbagai bidang dari luar negeri yang diperlukan untuk membangun negara Khilafah. Dengan kata lain, tidak akan ada keuntungan investasi asing yang dapat diterjemahkan sebagai kerugian mata uang dalam negeri. (El-Diwany, 2003: 98).

Penutup

Itulah sekilas beberapa keunggulan mata uang emas dan perak yang diterangkan oleh Syaikh Abdul Qadim Zallum dalam kitabnya Al-Amwâl fî Dawlah al-Khilâfah (2004), dengan pengayaan dari berbagai referensi berharga lainnya. Dengan memahami berbagai keunggulan itu, kita tak perlu lagi meragukan kemampuan mata uang emas dan perak dalam mengatasi masalah-masalah moneter yang menyengsarakan umat selama ini.

Namun, kemampuan mata uang emas dan perak itu tak ada gunanya kalau hanya menjadi wacana kosong di negeri-negeri Dunia Islam yang masih rela tunduk pada hegemoni Barat pimpinan AS. Dengan patuh sebagai budak Barat, mereka memang masih bisa hidup sebagai “rumput”, tetapi bukan sebagai “pohon cemara”. Mereka memang tidak terhempas angin, cuma diinjak-injak dengan hina. Hanya negara Khilafah kiranya yang akan mampu mengemban tugas memuliakan umat dengan emas dan perak. Allahu Akbar! [KH. M. Shiddiq Al-Jawi]  

Senin, 03 September 2018

Idealisme Tak Direstu oleh Sakinah Bayti

0

Idealisme Tak Direstu
Oleh : Sakinah Bayti

Ada saat hidup punya idealisme. Namun tak selamanya terwujud. Karena hidup bukan apa yang kita mau. Namun apa yang kita terima. Iya, ada yang lebih berharga dari sekadar idealisme. Restu orangtua. Doa mujarab yang memupus idealisme. Terlebih kata kramat selalu tersemat. Ridho Alloh ridho orangtua. Murka Alloh murka orangtua. Sepenggal kisah hidup untuk diambil pelajaran.
* * * * *

Jadwal pengumuman CPNS yang lama kutunggu telah datang. Aku keluarkan motorku dari rumah. Ku starter menuju warnet. Jaraknya hanya setengah kilometer. Lima menit sampai lah di warnet terdekat.
"Mbak, mana komputer yang bisa dipakai?" Tanyaku kepada penjaga warnet. "Nomor dua mbak, sambil menunjuk ruangan komputer yang kosong." Langsung memegang mouse komputer, kucari website Departemen Kehutanan. Tempat dimana aku mengikuti ujian seleksi CPNS.
Mata mulai cermat melihat sekian banyak yang lolos. Kebetulan waktu itu yang dibutuhkan cukup banyak. Setiap formasi bidang ku cek secara teliti. Jangan sampai ada yang terlewat. Sampai pada formasi penyuluh kehutanan. Mata ini mulai berhenti. Jantungpun mulai bunyi. Deg, subhanalloh ternyata namaku muncul di formasi itu. Coba ku buka lebar-lebar mata ini khawatir salah melihat nama. Tertera namaku. Iya, itu benar namaku. Kucoba geser mouse untuk melihat lokasi penempatan. Tak sabar ingin melihat wilayah tugas ku. MasyaAlloh Nangro Aceh Darussalam. Subhanalloh, pikirku panjang penuh tanya dalam hati.
.
.
Sepanjang perjalanan pulang dari warnet, batin ini bertanya-tanya. Aceh. Seingatku memang propinsi yang agamis. Sangat kental dengan suasana Islam. Terkenal serambi Mekah. Tapi batin ini tak tahu harus merasa bahagia atau sebaliknya. Lamunku langsung berpikir ke orang tua. Direstui gak ya?
Sesampai di rumah. Langsung kulihat atlas Indonesia. Kupastikan posisi Aceh di sebelah mana. MasyaAlloh paling ujung Barat Pulau Sumatera. Hampir berbatasan dan dekat dengan Malaysia. Perjalanan yang pasti lama dari kampung halamanku. Aku berada di Pulau Jawa, tepatnya Jawa Tengah bagian timur. Lebih dekat ke Jawa Timur sebenarnya. Sementara Aceh, ujung Barat pulau Sumatera. Gak kebayang deh jauhnya.
Kudekati Bapak yang sedang nonton tivi sore itu. "Pak alhamdulillah kulo ketampi PNS (Pak alhamdulillah saya keterima PNS)". "Penempatan nang ngendi? (Penempatan di mana?". Tanya Bapak dengan penasaran. "Tapi di tempatkan di Aceh Pak." Terdengar pelan suaraku. Serasa tak yakin Bapak merestui. "Coba tanyakan ke ibumu". Jawab Bapak tak memberikan keputusan boleh diambil atau tidak.
Kucari ibu di dapur. Sambil kuajak mendekat ke depan menghampiri Bapak yang sedang asik nonton tivi. Biar enak ngobrolnya. Sekalian tahu respon dan jawaban kedua orangtuaku. "Ono opo to nduk?" (Ada apa to nduk?)". Ibu membuka pertanyaan sambil penasaran. "Bu, alhamdulillah aku lolos seleksi CPNS. Tapi penempatanya sangat jauh. Di Aceh. "Sebenare ibu seneng nduk. Kamu bisa jadi pegawai. Tapi kok yo aduh men (tapi kok jauh amat). Ibumu ini wis tuwo nduk, nak butuh ngombe njaluk tulung sopo?" (Ibumu ini sudah tua nduk, kalau minta minum sama siapa?)." Tandas ibu menimpali infoku.
.
.
.
Kucoba yakinkan ibu agar merestui keinginanku. PNS ini impianku sejak lama. Jarang-jarang kesempatan ini datang lagi. Ketika sudah ditangan. Serasa sayang untuk melepas. Batinku menggerutu.  " Bu, paling di Aceh cuman dua tahun saja. Kan banyak teman-teman di pusat yang bisa bantu untuk segera pindah. Mereka pada punya jabatan di kantor pusat". Rayuku agar ibu merestui. "Waktu dua tahun itu gak sebentar loh nduk. Kalo ibumu sehat terus sih gpp. Lah nak ibumu sakit, siapa sing ngurusi. Mas-mas mu wis jauh-jauh semua. Mbakyu-mbakyumu juga jauh. Wis podo ikut bojone dewe-dewe (sudah ikut suaminya masing-masing). Mosok tego" Cegah ibu, seolah memang gak ridho aku jauh-jauh dari rumah.
.
.
.
Idealismeku sedang diuji. Cita-cita lama tertanam dalam benak, perlahan luntur. Berkali-kali ikut seleksi CPNS hanya kuikuti yang penempatan area Jawa saja. Gak berani ikut di Departemen, karena khawatir penempatanya jauh. Siap ditempatkan di seluruh Indonesia. Rasa penasaran akan keilmuanku yang menjadikanku ingin mencoba ikut seleksi CPNS di Departemen Kehutanan. Dan benar juga, nasibku sesuai prasangkaku.
.
.
Sedari awal ketika ingin mendaftarkan CPNS, sudah terpikirkan. Bagaimana kalau dapat penempatannya jauh. Pasti orangtua tak mengijinkan. Dan Alhamdulillah, Alloh tahu yang terbaik untukku.
Idealisme jadi pegawai sudah luntur saat tak mendaptkan restu ibuku. Kukubur dalam-dalam impian dan cita-citaku. Kucoba hibur rasa ini agar tak kecewa yang berlarut. Pegawai bukan satu-satunya jalan rezeki. Masih banyak jalan yang Alloh miliki. Rasanya tak perlu diri ini terlalu menyesali.
.
.
Alhamdulillah, tempaan saat ngaji membuatku terbiasa menghadapi ujian hidup. Masalah demi masalah pun terselesaikan seiring dewasanya pola pikirku. Beruntung, Alloh ketemukan aku dengan Islam ini. Bukan hanya sebagai Ad Dien namun juga peraturan hidup.
Sebagai orang lama yang ditempa dengan Islam. Ngaji dan dibina dengan Islam. Tak menyurutkan langkah saat diuji. Karena hari tak selamanya malam. Pasti waktu siang akan berganti. Ujian tak akan lama menghampiriku. Pasti akan berakhir. Dan kebahagiaan lah yang kudapat.
.
.
Benar saja. Setelah kandas impianku jadi pegawai. Kualihkan kemampuanku untuk berdagang. Iya menjadi wirausaha. Kutanamkan dalam pikiranku, bahwa aku harus menjadi pedagang yang sukses. Peroleh gaji melebihi jadi pegawai. Bahkan berkali-kali lipatnya jadi pegawai. Iya, inilah aku. Orang yang tak mau menyerah karena keadaan. Tak surut langkahku ketika kesandung satu ujian.
Seraya tetap bersandar padaNya. Tingkatkan kualitas taatku. Prinsipku jangan sampai duniaku mengalihkan akheratku. Duniaku ladang amal terbaik untuk akheratku. Dan ridhoku, ditangan orangtuaku. Tak mau aku mengecewakannya. Karena rezekiku sudah ditanggungNya. Dan berdagang adalah salah satu kuncinya.

#PR 001 NgajiLiterasi
#EJB_EmakJagoBisnis
#CambukDiri 008
#CantikkanDiriDenganInspirasi
#GerakanMedsosUntukBerdakwah